Sunday, March 30, 2008

Kebetulan : Ada nggak sih artinya ?

Kebanyakan dari kita memang tak pernah menaruh perhatian pada kejadian kebetulan atau coincidence. Kalau kita lihat kata coincidence ini berasal dari dua suku kata "co" dan "insident"
yang artinya terjadi secara bersamaan.

Perhatikan kebetulan-kebetulan kecil yang terjadi sehari-hari, misalnya tiba-tiba kita teringat seorang teman yang sudah lama nggak kontak eh tiba-tiba hp kita berbunyi dan ternyata telpon dari dia. Atau entah kenapa kita lagi ingin sangat makan martabak, eh tanpa disangka-sangka ada teman datang bawa martabak persis seperti yang kita bayangkan. Atau Kita lagi asyik ngegosipin si Anu, lha kok tiba-tiba orangnya nongol. Paling-paling kita cuma bisa bilang:" Eh panjang umur lo, kebetulan kita baru aja ngomongin lo..."


Yap semua kebetulan-kebetulan itu terasa ajaib saat terjadi tapi hanya butuh hitungan detik untuk dilupakan dan kita kembali ke rutinitas seperti biasa.

Ternyata para filsuf telah ribuan tahun mempelari tentang peristiwa kebetulan ini, mereka berpendapat bahwa itu bukan peristiwa yang tak ada maknanya, itulah satu jalan untuk menyingkap cara kerja alam semesta yang misterius. Di abad moderen ini adalah Carl Jung seorang psikolog terkemuka yang pertama kali mempelajari fenomena kebetulan untuk di cari penjelasan ilmiahnya.

Seorang Deepak Chopra, dokter dan penulis asal India juga orang yang termasuk sangat terpesona pada makna di balik kebetulan. Di Chopra Center, beliau mengadakan penelitian bukan hanya dari sisi spiritual tapi juga melibatkan ilmu fisika kuantum, neuroscience,neurobiologi, dan beberapa bidang ilmu yang kurang dikenal tapi memberikan sumbangan yang cukup besar.

Kebetulan bukanlah kejadian tanpa makna. Itu adalah salah satu cara kerja alam semesta (Tuhan) dalam merangkai dan mempertemukan niat-niat yang jumlahnya jutaan triliun berseliweran di alam ini. Soal detailnya itu adalah misteri Tuhan, hanya Tuhan yang tahu mekanismenya.

Kuncinya adalah pada perhatian. Semakin sering kita memperhatikan kejadian kebetulan, akan semakin banyak lagi kebetulan yang akan datang. Karena sesuatu yang kita perhatikan akan bertambah jumlahnya, sementara sesuatu yang kita abaikan atau lupakan otomatis menyusut jumlahnya. Contoh praktisnya adalah coba niatkan untuk memperhatikan mobil merek tertentu yang berwarna merah yang kita temui di jalan. Saat kita mulai niatkan dan perhatikan anehnya makin banyak mobil berwarna merah itu kita temui di jalan, lalu kemana semuanya selama ini ?
Mobil-mobil itu sudah ada, tapi karena belum kita perhatikan jadi tidak ada dalam jangkauan mata kita.

Demikianlah juga dengan kebetulan, semakin kita niatkan dan perhatikan, akan semakin banyak yang akan datang. Kebetulan sangat membantu kita dalam memenuhi niat-niat kita yang terdalam, dalam hal apapun. Itu adalah pertanda bahwa keinginan-keinginan kita sedang diproses oleh Yang Maha Kuasa.

0 comments: