Thursday, April 10, 2008

Kenapa Dunia Disebut Fana

Sudah sedari dulu kita mendengar entah dari guru-guru agama atau orang lain bahwa dunia ini adalah fana, hanya sementara. Bahwa di akhiratlah kehidupan abadi yang sesungguhnya.
Tapi tidak dijelaskan secara detail mengapa dan bagaimana. Seolah kita harus menerima saja pernyataan itu.

Ilmuwan Albert Einstein termasuk yang penasaran dengan misteri alam semesta, walaupun latar belakangnya adalah science tetapi banyak pemahaman tentang alam semesta yang akhirnya merevolusi cara kita memandang dunia dengan cara yang baru justru di dapat dengan menggunakan pendekatan yang tak biasa.


Misalnya suatu saat Ia membayangkan dengan menumpang pada cahaya pergi sejauh mungkin ke ujung dunia. Anehnya yang ia dapati adalah kembali ke tempat dia memulai. Sekian kali ia mencoba selalu saja ia kembali ke titik tempat ia memulai perjalanan.
Atau Ia membayangkan menumpang pada cahaya dan bergerak pada kecepatan cahaya sambil membawa cermin, Ia ingin mengetahui apakah ia bisa melihat dirinya di cermin itu, menurut fisika klasik ia tak kan bisa melihat bayangannya di cermin, untuk bisa melihat bayangan dirinya, bayangan itu harus bergerak sama cepat dengan cahaya. Adalah hal yang aneh pikirnya bila tidak bisa melihat bayangannya sendiri.

Pertanyaan dan eksperimen yang di lakukan dengan cara-cara tersebutlah yang membawanya menemukan rumus fundamental jagat raya yaitu E=MC2.
Einsten dan para sejawatnya di bidang fisika kuantum mulai menemukan tentang ilusi ruang dan waktu, bahwa hal-hal yang sifatnya materi, sesuatu yang bisa kita lihat sentuh dan rasakan sebenarnya hanyalah bentuk lain dari energi yang terus bergetar. Jadi singkatnya semua yang bisa kita lihat di sekitar kita hanyalah rekaan mata kita saja, bukan esensi yang sesungguhnya, jadi dunia ini hanyalah ilusi...Nah lo kok bisa sih ?

Ok kita telaah sedikit demi sedikit. Ambil contoh satu barang, misalnya kita yang kita duduki sekarang. Kalau kita belah-belah nih kursi sampai yang terkecil kita akan menemukan molekul-molekul. Trus molekul ini kita belah lagi akan sampai ke atom. Atom terdiri dari inti atom yang dikelilingi oleh elektron-elektron. Kita belah lagi inti atom ini akan sampai ke benda bernama quarks, benda ini tidak punya kepadatan tak bisa disentuh karena terbuat dari energi yang bergetar. Bisa dibilang bahwa quarks inilah dasar semua benda, apakah itu kursi, gelas, mobil, hewan, planet bumi, bintang, hewan, bahkan manusia.

Alasan mengapa kita melihat benda-benda yang berbeda adalah karena energi-energi pada benda itu bergetar dengan kecepatan yang berbeda, sehingga kita bisa melihat kursi berbeda dengan mobil, gelas berbeda dengan televisi. Tapi semuanya berbahan baku yang sama yaitu quarks tadi.

Karena keterbatasan mata kita, kita hanya bisa melihat energi yang bergetar pada frekwensi tertentu. Diluar itu mata kita tidak bisa memprosesnya, jadi sesuatu yang tidak bisa kita lihat belum tentu tidak ada, contohnya bisa kah kita melihat malaikat ? Dengan mata yang normal tentu tak bisa karena malaikat bergetar dengan energi yang yang sangat cepat yang tak mampu di jangkau mata kita. Oleh karena itu pernah di katakan bahwa biasanya orang melihat dulu baru percaya tapi berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya.

Dan bahwa energi selalu berubah bentuk menjadi materi lalu berubah lagi menjadi energi kembali ke materi lalu kembali ke energi. Inilah sebenarnya yang menjadi esensi kehidupan yaitu perubahan. Energi nya sendiri tak pernah menghilang, tak pernah musnah( ada hukum kekekalan energi ) hanya berubah bentuk terus-menerus. Inilah yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, ada kematian ada kelahiran, gunung-gunung yang menjulang tinggi karena magma bumi yang membeku lalu suatu saat akan diratakan lagi oleh alam, daratan yang tenggelam disuatu tempat diikuti dengan munculnya daratan yang muncul di tempat lain. Musim-musim yang secara teratur bergantian datang di Bumi. Semua ini menandakan siklus yang menjadi pola alam semesta. Jadi tak ada yang abadi semuanya terus berubah, hanya perubahanlah yang abadi. Tapi semua esensinya tak pernah berubah, yaitu energi.

Jadi itulah yang dimaksud bahwa dunia ini fana tidak kekal, bahkan ilusi.

0 comments: